Peran Agama dalam Pengentasan Kemiskinan

 

Peran Agama dalam Pengentasan Kemiskinan

 

Kemiskinan merupakan keadaan dimana seseorang individu atau sekelompok orang tidak mampu mencukupi kebutuhan dasarnya. Seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan yang dianggap sebagai kebutuhan minimal dan memiliki standar tertentu. Kemiskinan juga merupakan suatu realitas kehidupan yang digambarkan sebagai suatu keadaan kehidupan yang kurang mampu, lemah dan masih kesulitan dalam memenuhi kebutuhan kehidupannya. Akhir-akhir ini masalah kemiskinan sering kali dibicarakan karena selama adanya pandami COVID-19 ini menyebaka peningkatan penganggguran, sehingga tingkat kemiskinan pun ikut menjelit. Selain itu juga dikarenakan adanya struktur perekonomian yang menimpang sehingga yang kaya akan semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Sehingga menimbulkan dampak ketakutan hingga munculnya tindakan kriminal dikalagan masyarakat. Di dalam Al-Qur’an juga terdapat ayat Al-Qur’an yang mengindikasikan akan adanya bahaya pada golongan miskin sehingga Al-Qur’an memberikan arahan supaya menghindari keadaan miskin tersebut, seperti yang dijelaskan dalam surat An Nisa ayat 9 yang artinya,

“dan hendaklah takut (kepada Allah) orag-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturuan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap kesejahteraanya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar”.

Dalam kehidupan sosial kemiskina merupaka nsalah satu hal yang paing ditakuti karena dampak dari kemiskinan tersebut dapat meruntuhkan dan menghancurkan harapan dalam kehidupan. Islam sebagai agama memberikan pandangan bahwa kemiskinan sebagai jalan menuju kekufuran dan secara sosiologis kemiskinan dapat memicu terjadinya penyimpagan-penyimpangan sosial. Kemiskinan juga menciptakan banyak ketidakberdayaan dalam berbagai aspek kehidupan manusia baik politik, sosial, ekonomi, dan juga pendidikan. Situasi seperti ini harus segera dituntaskan karena hal yang demikian jika tidak segera ditagani maka akan menyebakan kessenjagan-kesenjagan yang lainya. Banyak ahli sosial dan politik yang meyaini bahwa kemiskinan bukalah bawaan dari komunitas masyarakat sosial. Menurut Karl Marx tidk ada alasan bagi siapapun bahwa orang agama karena penderitaan dan penindasan.penindasan sebagaimana dipahami Marx adalh suatu periaku eksploatitatif ekonomis, dimana mausia hanya objek yang dapat dimanfaatkan demi kepentingan sesuatu. Karena menurut Karl Marx penindasan dan kemiskinan tidak dapat dipisahkan.

Agam Islam sendiri memandang kemiskinan berdasarkan norma dan nilai ideologisnya, dua tingkat kemiskinan telah telah tersirat dalam sumber-sumber Islam. Kemiskinan dalam Islam biasa disebut faqir dan miskin. Faqir lebih mengarah kepada seseorag yang tidak memiliki penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasarnya seperti makanan, pakaian dan kebutuhan dasar lainya. Sedangkan miskin sama hal nya dengan faqir tetapi kondisinya sedikit lebih baik. Kebutuhan dasar diserahkan kepada kebiasaan yang berlaku di masyarakat yang secara alami tergantung dengan kondisi ekonmi masyarakat. Pada dasarnya rezeki seseorang telah ditetapkanoleh Allah SWT sesuai dengan takaranya, dan yag perlu dilaukan oleh manusia ialah berusaha bagaimana cara mendapatkan rezeki tersebut. Walaupun rezeki telah ditentukan bagi setiap mahluk hidup, namun rezeki bisa datang bagi orang yang berusaha keras dalam mencarinya. Hal ini merupakan sunnah Allah bahwa makhluk hidup diberikan sebuah potensi-potensi tertentu yag berfungsi untuk memanfaatkan dan mencari rezeki Allah.

Pengentasan kemiskinan dalam agama Islam diambil dari ayat-ayat yang telah ditafsirkan, diataranya yaitu pengentasan kemiskinan dalam tafsir AlAzhar. Pertama, kesadaran umat dalam penanggulangi kemiskinan yaitu QS. Al Qalam: 24. Ayat ini memiliki hubungan erat dengan ayat-ayat sebelumnya mulai dari ayat 17 sampai dengan ayat 33 yaitu membahas suatu perumpamaan tentang budi peragai orang-orang yang kafir itu. Salah satu peragai buruk yang sangat mendalam pengaruhnya dalam jiwa mereka ialah peragai bakhil. Yaitu tidak ada rasa belas kasihan kepada orang-orang fakir miskin. Oleh karena itu perlu dilakuka kesadaran dalam jiwa seorang individu maupun kelompok untuk memiliki rasa belas kasih kepada sesama manusia. Kedua, melakukan gerakan menyantuni orang miskin, gerakan ini merupakan gerakan serentak yang dilakukan oleh masyarakat untuk mendapatkan dukungan dari semua kalangan untuk mengentaskan kemiskinan. Upaya ini memerlukan kesadaran umat dan juga strategi mengenai gerakan menyantuni orang miskin. Kemudian yang ketiga yaitu penegakan hak orang miskin, upaya pengentasan kemiskinan ini berdasarkan kronologis nuzul adalah dengan memperjuagkan hak orang miskin dan mengeluarkan sebagian harta kita untuk diberikan kepada mereka. Sebagaimana yang telah disebutkan dlam QS. Al Isra : 26.

Selain upaya-upaya yang disebutkan dalam tafsir Al Azhar, Islam sendiri juga memiliki ajaran luhur yang terkadung didalamnya memiliki tujuan yang jauh ke depan yang bertujuan untuk memelihara kepentingan dan kemaslahatan umat manusia. Dalam islam ada beberapa hal yang dapat memberikan solusi dalam mengentaskan masalah kemiskinan secara konkrit yaitu zakat. Zakat adalah harta yang dimiliki setiap orang dan telah mencapai nisabnya maka diwajibkan untuk mengeluarka zakatnya. Yang mana nantinya zakat tersebut akan disalurkan kepada orang-orang fakir miskin. Dalam hal ini maka tidak akan ada sikap saling mencurigai karena orang yang kaya memiliki kepedulian terhadap orang yang miskin, dan yang miskin pun merasa diayomi dengan santunan yang diberikan kepadanya. Hal inilah yang dilakukan agama Islam dan juga sebagai inti dari ajara Islam dalam mengentaskan masalah kemiskinan yang ada di muka bumi ini denga memperhatikan perikemanusiaan.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CSR Dalam Prespektif Islam

Tolong Menolong Sesama Manusia dalam Prespektif Al-qu'an dan Hadits

Menjaga Lingkungan Hidup dalam Pandagan Agama Islam